Hadist Ke-5341
وَقَالَ نَافِعٌ إِنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى مِنْ وَرَاءِ الْعَرْجِ وَأَنْتَ ذَاهِبٌ عَلَى رَأْسِ خَمْسَةِ أَمْيَالٍ مِنْ الْعَرْجِ فِي مَسْجِدٍ إِلَى هَضْبَةٍ عِنْدَ ذَلِكَ الْمَسْجِدِ قَبْرَانِ أَوْ ثَلَاثَةٌ عَلَى الْقُبُورِ رَضْمٌ مِنْ حِجَارَةٍ عَلَى يَمِينِ الطَّرِيقِ عِنْدَ سَلَامَاتِ الطَّرِيقِ بَيْنَ أُولَئِكَ السَّلَامَاتِ كَانَ عَبْدُ اللَّهِ يَرُوحُ مِنْ الْعَرْجِ بَعْدَ أَنْ تَمِيلَ الشَّمْسُ بِالْهَاجِرَةِ فَيُصَلِّي الظُّهْرَ فِي ذَلِكَ الْمَسْجِدِ
(Masih dari rawi sebelumnya yaitu dari [Musa bin Thoriq] dari [Musa bin Uqbah]). Dan [Nafi'] mengatakan, [Abdullah bin Umar] menceritakannya, Rasulullah shallalahu'alaihi wasallam pernah shalat di sebuah masjid di belakang Araj. Yaitu ketika anda pergi sejarak kira-kira 5 mil dari 'Araj kearah perbukitan. Di samping masjid itu ada dua atau tiga kuburan, yang diatasnya ada tumpukan bebatuan besar di kanan jalan, yang penuh dengan pepohonan yang berdaun kasar. Dan Abdullah berjalan diantara pepohonan tesersebut dari 'Araj setelah matahari tergelincir di panas terik pertengahan siang, lalu ia shalat zhuhur di masjid itu.
Hadist Ke-5342
وَقَالَ نَافِعٌ إِنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَزَلَ تَحْتَ سَرْحَةٍ وَقَالَ غَيْرُ أَبِي قُرَّةَ سَرَحَاتٍ عَنْ يَسَارِ الطَّرِيقِ فِي مَسِيلٍ دُونَ هَرْشَا ذَلِكَ الْمَسِيلُ لَاصِقٌ عَلَى هَرْشَا وَقَالَ غَيْرُهُ لَاصِقٌ بِكَرَاعِ هَرْشَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الطَّرِيقِ قَرِيبٌ مِنْ غَلْوَةِ سَهْمٍ
(Masih dari rawi sebelumnya yaitu dari [Musa bin Thoriq] dari [Musa bin Uqbah]). Dan [Nafi'] berkata, [Abdullah bin Umar] telah menceritakan kepadanya Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam pernah berteduh di bawah sebuah pohon rindang-sedang selain bapakku berkata; rerimbunan pepohonan rindang-samping kiri jalan di aliran air sebelum perbukitan Harsya. Aliran air tersebut berasal dari perbukitan Harsya, sedang yang lainnya berpendapat; berasal dari tepi perbukitan Harsya, antara aliran tersebut dengan jalan kurang lebih sejauh lemparan anak panah.
Hadist Ke-5343
وَقَالَ نَافِعٌ إِنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَنْزِلُ بِذِي طُوًى يَبِيتُ بِهِ حَتَّى يُصَلِّيَ صَلَاةَ الصُّبْحِ حِينَ قَدِمَ إِلَى مَكَّةَ وَمُصَلَّى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَلِكَ عَلَى أَكَمَةٍ غَلِيظَةٍ لَيْسَ فِي الْمَسْجِدِ الَّذِي بُنِيَ ثَمَّ وَلَكِنْ أَسْفَلَ مِنْ ذَلِكَ عَلَى أَكَمَةٍ خَشِنَةٍ غَلِيظَةٍ
(Masih dari rawi sebelumnya yaitu dari [Musa bin Thoriq] dari [Musa bin Uqbah]). Dan [Nafi'] berkata, [Abdullah bin Umar] telah menceritakan kepadanya Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam pernah singgah di Dzu Thuwa, bermalam disana sampai beliau shalat Subuh ketika mendatangi kota Makkah. Dan Mushalla Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam itu berada di atas bukit kecil sedangkan di dalam Masjid tidak terdapat sesuatu pun yang dibangun. Akan tetapi, di bawahnya terdapat bangunan yang dibangun di atas bukit kasar dan kecil.
Hadist Ke-5344
قَالَ وَأَخْبَرَنِي أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ أَخْبَرَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَقْبَلَ فُرْضَتَيْ الْجَبَلِ الطَّوِيلِ الَّذِي قِبَلَ الْكَعْبَةِ فَجَعَلَ الْمَسْجِدَ الَّذِي بُنِيَ يَمِينًا وَالْمَسْجِدُ بِطَرَفِ الْأَكَمَةِ وَمُصَلَّى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْفَلُ مِنْهُ عَلَى الْأَكَمَةِ السَّوْدَاءِ يَدَعُ مِنْ الْأَكَمَةِ عَشْرَ أَذْرُعٍ أَوْ نَحْوَهَا ثُمَّ يُصَلِّي مُسْتَقْبِلَ الْفُرْضَتَيْنِ مِنْ الْجَبَلِ الطَّوِيلِ الَّذِي بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْكَعْبَةِ
(Masih dari rawi sebelumnya yaitu dari [Musa bin Thoriq] dari [Musa bin Uqbah] dari [Nafi']), berkata, dan telah mengabarkan kepadaku [Abdullah bin Umar] telah mengabarkan kepadanya Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam pernah menghadap dua parit gunung panjang yang ke arah Ka'bah, kemudian menjadikan posisi masjid yang dibangun di samping kanan, sedang masjid adanya di tepi perbukitan, dan tempat shalat Rasulullah lebih rendah darinya diatas perbukitan hitam, lewat dari perbukitan agak besar kira-kira sepuluh hasta. Kemudian beliau shalat menghadap dua parit di gunung panjang yang berada diantara beliau dan ka'bah.
Hadist Ke-5345
حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي جَعْفَرٍ سَمِعْتُ أَبَا الْمُثَنَّى يُحَدِّثُ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كَانَ الْأَذَانُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثْنَى مَثْنَى وَالْإِقَامَةُ وَاحِدَةً غَيْرَ أَنَّ الْمُؤَذِّنَ كَانَ إِذَا قَالَ قَدْ قَامَتْ الصَّلَاةُ قَالَ قَدْ قَامَتْ الصَّلَاةُ مَرَّتَيْنِ
Telah menceritakan kepada kami [Abdurrahman bin Mahdi] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Abi Ja'far] saya mendengar [Abul Mutsanna] menceritakan (hadis) dari [Ibnu Umar] dia berkata, "Adzan pada masa Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam dua (kali) dua kali, sedangkan Iqamah adalah sekali, hanya saja sang Muazzin ketika mengucapkan, 'QAD QAMAT ASH-SHALAH' maka dia mengatakan 'QAD QAMAT ASH-SHALAH' dua kali."