Hadist Ke-5101

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حَفْصٍ أَخْبَرَنَا وَرْقَاءُ قَالَ وَقَالَ عَطَاءٌ عَنْ مُحَارِبِ بْنِ دِثَارٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْكَوْثَرُ نَهَرٌ فِي الْجَنَّةِ حَافَّتَاهُ مِنْ ذَهَبٍ وَالْمَاءُ يَجْرِي عَلَى اللُّؤْلُؤِ وَمَاؤُهُ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنْ اللَّبَنِ وَأَحْلَى مِنْ الْعَسَلِ

Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hafsh] telah mengabarkan kepada kami [Warqa`] berkata, [Atha`] berkata, dari [Muharib bin Ditsar] dari [Ibnu Umar] dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Al Kautsar adalah nama satu sungai di surga yang kedua sisinya terbuat dari emas, di dalamnya ada air mengalir diatas mutiara, warna airnya lebih putih daripada susu, dan rasanya lebih manis daripada madu".


Hadist Ke-5102

حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حَفْصٍ أَخْبَرَنَا وَرْقَاءُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الْقَزَعِ فِي الرَّأْسِ

Telah menceritakan kepada kami [Ali bin Hafsh] telah mengabarkan kepada kami [Warqa`] dari [Abdillah bin Dinar] dari [Ibnu Umar], Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk memangkas (sebagian rambut) di kepala, dan membiarkan yang lain.


Hadist Ke-5103

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ دَاوُدَ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ خَالِدِ بْنِ أَبِي عِمْرَانَ عَنِ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يَخْذُلُهُ وَيَقُولُ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ مَا تَوَادَّ اثْنَانِ فَفُرِّقَ بَيْنَهُمَا إِلَّا بِذَنْبٍ يُحْدِثُهُ أَحَدُهُمَا وَكَانَ يَقُولُ لِلْمَرْءِ الْمُسْلِمِ عَلَى أَخِيهِ مِنْ الْمَعْرُوفِ سِتٌّ يُشَمِّتُهُ إِذَا عَطَسَ وَيَعُودُهُ إِذَا مَرِضَ وَيَنْصَحُهُ إِذَا غَابَ وَيَشْهَدُهُ وَيُسَلِّمُ عَلَيْهِ إِذَا لَقِيَهُ وَيُجِيبُهُ إِذَا دَعَاهُ وَيَتْبَعُهُ إِذَا مَاتَ وَنَهَى عَنْ هِجْرَةِ الْمُسْلِمِ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثٍ

Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Dawud] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Khalid bin Abi 'Imran] dari [Nafi'], dari [Ibnu Umar] bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak mendhalimi juga tidak menelantarkan". Dan beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tanganNya, tidaklah dua orang muslim saling mencintai lalu keduanya berpisah, pasti disebabkan suatu dosa yang dilakukan salah satu keduanya". Dan beliau juga bersabda kepada seorang muslim atas saudaranya yang ma'ruf: "Seorang muslim mempunyai enam hak kebaikan atas saudara muslim yang lain: mendoakan ketika bersin, menjenguk ketika sakit, menjaga kehormatannya saat tidak bertemu, memberi kesaksian (yang benar), mengucapkan salam ketika bertemu, dan jika ia mengundang hendaklah dipenuhi, dan jika ia meninggal dunia hendaklah ia mengikuti jenazahnya (sampai ke kuburan)." Dan beliau shallallahu 'alaihi wasallam juga melarang seorang muslim mendiamkan saudara muslim yang lainnya lebih dari tiga hari.


Hadist Ke-5104

حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ دَاوُدَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةٌ فِي مَسْجِدِي أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلَّا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ

Telah menceritakan kepada kami [Musa bin Dawud] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Umar] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat sekali di masjidku lebih utama dari shalat seribu kali di masjid lainnya kecuali masjidil haram."


Hadist Ke-5105

حَدَّثَنَا خَلَفُ بْنُ الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا الْهُذَيْلُ بْنُ بِلَالٍ عَنِ ابْنِ عُبَيْدٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّهُ جَلَسَ ذَاتَ يَوْمٍ بِمَكَّةَ وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ مَعَهُ فَقَالَ أَبِي قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مَثَلَ الْمُنَافِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَالشَّاةِ بَيْنَ الرَّبِيضَيْنِ مِنْ الْغَنَمِ إِنْ أَتَتْ هَؤُلَاءِ نَطَحْنَهَا وَإِنْ أَتَتْ هَؤُلَاءِ نَطَحْنَهَا فَقَالَ لَهُ ابْنُ عُمَرَ كَذَبْتَ فَأَثْنَى الْقَوْمُ عَلَى أَبِي خَيْرًا أَوْ مَعْرُوفًا فَقَالَ ابْنُ عُمَرَ لَا أَظُنُّ صَاحِبَكُمْ إِلَّا كَمَا تَقُولُونَ وَلَكِنِّي شَاهِدٌ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ قَالَ كَالشَّاةِ بَيْنَ الْغَنَمَيْنِ فَقَالَ هُوَ سَوَاءٌ فَقَالَ هَكَذَا سَمِعْتُهُ

Telah menceritakan kepada kami [Khalaf bin Al-Walid] telah menceritakan kepada kami [Al-Hudzailu bin Bilal] dari [Ibnu Ubaid] dari [bapaknya], suatu hari dia duduk di Makkah bersama Abdullah bin Umar. Bapak saya berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perumpaman orang munafik pada hari kiamat seperti seekor domba di antara rabidhoini (dua gerombolan domba yang menderum). Jika dia mendatangi yang ini, mereka akan menanduknya dan jika mendatangi yang itu, mereka juga menanduknya." Maka Ibnu Umar berkata kepadanya (yakni Ibnu Ubaid), "Kamu telah berdusta." Lalu orang-orang memuji bapakku dengan kebaikan. Lalu [Ibnu Umar] berkata, "Saya tidak berprasangka kepada teman kalian kecuali seperti apa yang kalian katakan. Akan tetapi saya telah menyaksikan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Seperti domba diantara Ghanamain (dua kambing) " maka berkata bapakku, itu maknanya sama. [Ibnu Umar] berkata, "Beginilah yang saya dengar.