Hadist Ke-4846

حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ أَخْبَرَنَا أَيُّوبُ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ قَالَ كُنْتُ عِنْدَ ابْنِ عُمَرَ وَسُئِلَ عَنْ نَبِيذِ الْجَرِّ فَقَالَ حَرَّمَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَشَقَّ عَلَيَّ لَمَّا سَمِعْتُهُ فَأَتَيْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ فَقُلْتُ إِنَّ ابْنَ عُمَرَ سُئِلَ عَنْ شَيْءٍ قَالَ فَجَعَلْتُ أُعَظِّمُهُ فَقَالَ وَمَا هُوَ قُلْتُ سُئِلَ عَنْ نَبِيذِ الْجَرِّ فَقَالَ حَرَّمَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ صَدَقَ حَرَّمَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قُلْتُ وَمَا الْجَرُّ قَالَ كُلُّ شَيْءٍ صُنِعَ مِنْ مَدَرٍ

Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Sa'id bin Jubair] ia berkata, "Ketika aku berada di samping [Ibnu Umar], ia ditanya tentang perasan nabidz yang dibuat dalam bejana yang dibuat dari tembikar, Ibnu Umar lalu menjawab, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengharamkannya." Saat mendengar jawaban itu aku merasa berat, aku pun menemui [Ibnu Abbas] dan aku sampaikan bahwa Ibnu Umar pernah ditanya tentang sesuatu." Sa'id berkata, "Dan aku membesar-besarkannya, maka Ibnu Abbas pun bertanya, "Apa itu?" Aku menjawab, "Ibnu Umar ditanya tentang perasan nabidz yang dibuat dalam bejana dari tembikar, lalu ia menjawab bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengharamkannya." Maka Ibnu Abbas pun berkata, "Memang benar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengharamkannya." Aku lalu bertanya Al jar itu apa?" Ibnu Abbas menjawab, "Setiap sesuatu yang dibuat dari tanah liat."


Hadist Ke-4847

حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ أَخْبَرَنَا أَيُّوبُ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا نَقْتُلُ مِنْ الدَّوَابِّ إِذَا أَحْرَمْنَا فَقَالَ خَمْسٌ لَا جُنَاحَ عَلَى مَنْ قَتَلَهُنَّ فِي قَتْلِهِنَّ الْحِدَأَةُ وَالْفَأْرَةُ وَالْغُرَابُ وَالْعَقْرَبُ وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ

Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata, "Seorang laki-laki bertanya, 'Wahai Rasulullah, binatang apa yang boleh dibunuh jika kami sedang ihram? ' Beliau menjawab: "Ada lima binatang, tidak apa-apa orang membunuhnya; burung rajawali, tikus, burung gagak, kalajengking dan anjing gila."


Hadist Ke-4848

حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ أَخْبَرَنَا أَيُّوبُ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ انْتَهَيْتُ إِلَى النَّاسِ وَقَدْ فَرَغَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْخُطْبَةِ فَقُلْتُ مَاذَا قَامَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالُوا نَهَى عَنْ الْمُزَفَّتِ وَالدُّبَّاءِ

Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah mengabarkan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata, "Saat aku sampai pada barisan orang-orang, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah selesai dari khutbahnya, aku pun menanyakan apa yang disampaikan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Mereka lalu menjawab, "Beliau melarang menggunakan muzaffat dan dubba."


Hadist Ke-4849

حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ لَا أَعْلَمُهُ إِلَّا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَلَفَ فَاسْتَثْنَى فَهُوَ بِالْخِيَارِ إِنْ شَاءَ أَنْ يَمْضِيَ عَلَى يَمِينِهِ وَإِنْ شَاءَ أَنْ يَرْجِعَ غَيْرَ حَنِثٍ أَوْ قَالَ غَيْرَ حَرَجٍ حَدَّثَنَا أَبُو كَامِلٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا حَلَفَ أَحَدُكُمْ فَذَكَرَهُ

Telah menceritakan kepada kami [Isma'il] telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar] ia berkata, "Aku tidak mengetahuinya selain dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa bersumpah lalu ia menyertakan pengecualian, maka ia boleh memilih; jika mau ia boleh meneruskan sumpahnya, jika tidak maka ia boleh membatalkannya dan ia tidak berdosa." Atau beliau bersabda: "Tidak apa-apa." Telah menceritakan kepada kami [Abu Kamil] telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ayyub] dari [Nafi'] dari [Ibnu Umar], bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika salah seorang dari kalian bersumpah." Lalu ia menyebutkan seperti itu."


Hadist Ke-4850

حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى عَنْ يَحْيَى يَعْنِي ابْنَ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ رَأَى عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ فِي سُوقٍ ثَوْبًا مِنْ إِسْتَبْرَقٍ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَوْ ابْتَعْتَ هَذَا الثَّوْبَ لِلْوَفْدِ قَالَ إِنَّمَا يَلْبَسُ الْحَرِيرَ أَوْ قَالَ هَذَا مَنْ لَا خَلَاقَ لَهُ قَالَ أَحْسِبُهُ قَالَ فِي الْآخِرَةِ قَالَ فَلَمَّا كَانَ بَعْدَ ذَاكَ أُتِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَوْبٍ مِنْهَا فَبَعَثَ بِهِ إِلَى عُمَرَ فَكَرِهَهُ فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا نَبِيَّ اللَّهِ بَعَثْتَ بِهِ إِلَيَّ وَقَدْ قُلْتَ فِيهِ مَا سَمِعْتُ إِنَّمَا يَلْبَسُ الْحَرِيرَ أَوْ قَالَ هَذَا مَنْ لَا خَلَاقَ لَهُ قَالَ إِنِّي لَمْ أَبْعَثْ بِهِ إِلَيْكَ لِتَلْبَسَهُ وَلَكِنْ بَعَثْتُ بِهِ إِلَيْكَ لِتُصِيبَ بِهِ ثَمَنًا قَالَ سَالِمٌ فَمِنْ أَجْلِ هَذَا الْحَدِيثِ كَانَ ابْنُ عُمَرَ يَكْرَهُ الْعَلَمَ فِي الثَّوْبِ

Telah menceritakan kepada kami [Abdul A'la bin Abdul A'la] dari [Yahya] -yakni Ibnu Abu Ishaq- dari [Salim bin Abdullah] dari [Abdullah bin Umar] ia berkata, "Umar bin Khaththtab melihat sebuah baju dari sutera di pasar, lalu ia berkata kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, alangkah baiknya bila engkau membeli baju ini untuk para utusan?" beliau lalu menjawab, "Sesungguhnya yang memakai sutera atau baju semacam ini (di dunia) hanyalah orang-orang yang tidak akan memakainya di akhirat kelak." Ibnu Umar berkata, "Setelah itu diberikan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kain dari jenis sutera, lalu beliau mengirimkannya kepada Umar. Umar pun enggan menerimanya, kemudian mendatangi Nabi dan berkata, "Wahai Nabi Allah, engkau mengirimkannya kepadaku padahal aku telah mendengar pernyataanmu tentangnya?" Beliau menjawab: "Aku tidak mengirimnya kepadamu agar engkau untuk kamu pakai, tapi aku kirimkan itu padamu agar dapat engkau jual." Salim berkata, "Karena sebab hadis inilah Ibnu Umar membenci adanya lukisan di pakaian."