Hadist Ke-5731

حَدَّثَنَا هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ حَدَّثَنَا لَيْثٌ حَدَّثَنِي نَافِعٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّهُ قَالَ قَامَ رَجُلٌ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَاذَا تَأْمُرُنَا أَنْ نَلْبَسَ مِنْ الثِّيَابِ فِي الْإِحْرَامِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَلْبَسُوا الْقُمُصَ وَلَا السَّرَاوِيلَاتِ وَلَا الْعَمَائِمَ وَلَا الْبَرَانِسَ وَلَا الْخِفَافَ إِلَّا أَنْ يَكُونَ أَحَدٌ لَيْسَتْ لَهُ نَعْلَانِ فَلْيَلْبَسْ الْخُفَّيْنِ مَا أَسْفَلَ مِنْ الْكَعْبَيْنِ وَلَا تَلْبَسُوا شَيْئًا مِنْ الثِّيَابِ مَسَّهُ الْوَرْسُ وَلَا الزَّعْفَرَانُ وَلَا تَنْتَقِبْ الْمَرْأَةُ الْحَرَامُ وَلَا تَلْبَسْ الْقُفَّازَيْنِ

Telah menceritakan kepada kami [Hasyim bin Qasim] telah menceritakan kepada kami [Laits] telah menceritakan kepadaku [Nafi'] dari [Abdullah] bahwa dia berkata, seorang laki-laki berdiri dan bertanya, "Wahai Rasulullah, pakaian apa yang baginda perintahkan kepada kami untuk dipakai saat ihram?" Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam menjawab: "Janganlah kamu memakai gamis, celana, sorban, burnus (sejenis mantel penutup kepala) dan jangan pula kamu memakai sepatu kecuali bagi seorang yang tidak memiliki terompah, dengan syarat tingginya di bawah mata kaki. Dan jangan kamu memakai sesuatu pun dari jenis pakaian yang tersentuh Wars (sejenis pewarna kuning dari jenis tumbuham) atau kunyit. Dan jangan seorang wanita muhrim memakai kain penutup mukanya (cadarnya) dan jangan pula memakai sapu tangan."


Hadist Ke-5732

حَدَّثَنَا هَاشِمٌ حَدَّثَنَا لَيْثٌ حَدَّثَنِي نَافِعٌ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ كَانَ يُنِيخُ بِالْبَطْحَاءِ الَّتِي بِذِي الْحُلَيْفَةِ الَّتِي كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُنِيخُ بِهَا وَيُصَلِّي بِهَا

Telah meceritakan kepada kami [Hasyim] telah menceritakan kepada kami [Laits] telah menceritakan kepadaku [Nafi'] bahwa Abdullah pernah singgah di Batha`yang berada di Dzul Hulaifah. Yaitu sebuah daerah tempat Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam pernah singgah dan shalat.


Hadist Ke-5733

حَدَّثَنَا هَاشِمٌ حَدَّثَنَا لَيْثٌ حَدَّثَنَا نَافِعٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ حَلَقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحَلَقَ طَائِفَةٌ مِنْ أَصْحَابِهِ وَقَصَّرَ بَعْضُهُمْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحِمَ اللَّهُ الْمُحَلِّقِينَ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ قَالَ وَالْمُقَصِّرِينَ

Telah meceritakan kepada kami [Hasyim] telah meceritakan kepada kami [Laits] telah meceritakan kepada kami [Nafi'] dari [Abdullah bin Umar] dia berkata, Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam pernah mencukur rambutnya dan sekelompok para sahabatnya ikut mencukur rambutnya dan sebagian lain hanya memendekkan. Kontan Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Semoga Allah meramahti mereka yang mencukur rambutnya." Beliau mengatakannya sekali atau dua kali lalu beliau berkata: "Dan juga mereka yang memendekkan rambutnya."


Hadist Ke-5734

حَدَّثَنَا هَاشِمٌ حَدَّثَنَا لَيْثٌ حَدَّثَنِي نَافِعٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ إِذَا تَبَايَعَ الرَّجُلَانِ فَكُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا فَكَانَا جَمِيعًا وَيُخَيِّرُ أَحَدُهُمَا الْآخَرَ فَإِنْ خَيَّرَ أَحَدُهُمَا الْآخَرَ فَتَبَايَعَا عَلَى ذَلِكَ وَجَبَ الْبَيْعُ وَإِنْ تَفَرَّقَا بَعْدَ أَنْ تَبَايَعَا وَلَمْ يَتْرُكْ وَاحِدٌ مِنْهُمَا الْبَيْعَ فَقَدْ وَجَبَ الْبَيْعُ

Telah meceritakan kepada kami [Hasyim] telah meceritakan kepada kami [Laits] telah menceritakan kepada kami [Nafi'] dari [Abdullah bin Umar] dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam beliau bersabda: "Jika dua orang saling berjual beli, masing-masing keduanya mempunyai hak pilih sebelum berpisah, keduanya saling memberi tawaran kepada yang lain. Dan jika salah satu keduanya memberi pilihan kepada yang lain lalu terjadi jual beli, saat itu jual beli telah berlaku, dan jika keduanya berpisah setelah terjadi jual beli dan salah seorang tidak membatalkannya, maka hukum jual beli itu sudah berlaku.."


Hadist Ke-5735

حَدَّثَنَا هَاشِمٌ حَدَّثَنَا لَيْثٌ حَدَّثَنَا نَافِعٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اصْطَنَعَ خَاتَمًا مِنْ ذَهَبٍ وَكَانَ يَجْعَلُ فَصَّهُ فِي بَاطِنِ كَفِّهِ إِذَا لَبِسَهُ فَصَنَعَ النَّاسُ ثُمَّ إِنَّهُ جَلَسَ عَلَى الْمِنْبَرِ فَنَزَعَهُ فَقَالَ إِنِّي كُنْتُ أَلْبَسُ هَذَا الْخَاتَمَ وَأَجْعَلُ فَصَّهُ مِنْ دَاخِلٍ فَرَمَى بِهِ ثُمَّ قَالَ وَاللَّهِ لَا أَلْبَسُهُ أَبَدًا فَنَبَذَ النَّاسُ خَوَاتِيمَهُمْ

Telah menceritakan kepada kami [Hasyim] telah menceritakan kepada kami [Laits] telah menceritakan kepada kami [Nafi'] dari [Abdullah], Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam pernah membuat cincin emas untuk dirinya. Jika beliau memakainya, batu cincin itu beliau letakkan dalam telapak tangannya. Lalu orang-orang ikut melakukannya. Selanjutnya beliau duduk di atas mimbar dan membung cincinnya seraya bersabda: "Sungguh aku telah memakai cincin ini dan kuletakkan batu matanya didalam." Lalu beliau membuangnya dan bersabda: "Demi Allah, saya tidak akan memakainya lagi selama-lamanya." Maka orang-orang pun ikut membuang cincin mereka.